1.PENGARUH TEKHNOLOGI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI
Teknologi terhadap kreatifitas individu dan team
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).
Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam individu, organisasi maupun dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Penerapan teknologi informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
a. Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada didalam perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan lain-lain.
b. Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi teknologi informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilitas sumber daya perusahaan antara lain sistem penggajian, sistem akuntansi dan keuangan dan lain-lain.
c. Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
Teknologi Informasi adalah segala sesuatu budaya (daya kreasi dan inovasi) manusia yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, pengelolaan dan menyampaikan informasi.
Tujuan Teknologi Informasi, yaitu :
a. Memecahkan masalah
b. Membuka kreativitas
c. Efektifitas dan efisiensi
Fungsi Teknologi Informasi, yaitu :
a. Menangkap (capture)
b. Memproses (processing)
c. Menghasilkan (generating)
d. Menyimpan (storage)
e. Mencari kembali (retrieval)
f. Melakukan Transmisi (transmission)
Keuntungan Teknologi Informasi : speed, consistency, precision, reliability. Teknologi informasi bermanfaat dalam berbagai bidang antyara lain : akuntansi, finance, marketing, produksi atau manajemen sumber daya manusia.
2.A PENGERTIAN FUNGSI DAN BUDAYA ORGANISASI
Menurut schein ( 1985 ) budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang ditemukan atu dikembangkan oleh suatu kelompok orang ketika mereka belajar untuk menyelesaikan problem – problem, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal, dan berintegrasi dengan lingkungan internal. Asumsi dasar tersebut telah terbukti dan diterapkan dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan diaanggap valid
Budaya organisasi adalah satu wujud angapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menetukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam ( kreitner dan kinicki, 2005 ).Budaya organisasi perusahaan yang berorientasi global akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh budaya nasional tempat perusahaan itu beroperasi. Karena pengaruh global, maka perusahaan sebaiknya mengembangkan pengaruh budaya organisasi yang berbeda dari budaya suatu Negara ( lowe, 1992 ).
Menurut robbins ( 2003 ) bahwa budaya organisasai mengacu ke system makna bersama yang dianut oleh anggota – anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi – organisasi lainnya.
Fungsi budaya organisasi
Menurut robbins ( 2003 ) budaya menjalankan sejumlah fungsi didalam suatu organisasi. Adapun fungsi budaya organisasi tersebut anatara lain :
1. Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
2. Budaya memberikan rasa identitas ke anggota – anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang
4. Budaya meningkatkan kemantapan system social
Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan mekanisme pengendali yang memandu dan membentuk sikap serta prilaku karyawan.
3 2.B PENGARUH TEKHNOLOGI TERHADAP KREATIFITAS
Teknologi terghadap kreatifitas individu dan team
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusai, yaitu kebutuhan akan pewujudan diri ( aktualisasi diri ) dan merupakan kebetuhan paling tinggi bagi manusia ( maslow, dalam munandar, 2009 ). Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif, kreativitas dapat diidentifikasi dan dipupuk memlalui pendidikan yang tepat ( munandar, 2009 ).
Ciri – ciri kreativitas
Guilford ( dalam munandar, 2009 ) mengemukakan ciri – ciri dari kreativitas antara lain :
1. Kelancaran berpikir ( fluency of thinking ), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara tepat. Dalam kelancaran berpikir yang ditekankan adalah kuantitas, bukan kualitas
2. Keluwesan bepikir ( flexibility ), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternative atau arah yang berbeda – beda.
3. Elaborasi ( elaboration ), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Orginalitas ( originality ), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli
Dalam hal ini teknology sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kreativitas yang dia miliki untuk dipergunakan dalam kinerja dia ataupun perusahaan tempat ia bekerja
sumber:
http://rastodio.com/manajemen/budaya-organisasi.html
http://10013sw.blog.usu.ac.id/2012/06/09/tugas-mini-proyek/#more-92
www.agustikaputrabali.blogspot.com/2010/01/pengaruh-teknologi-informasi-dalam_10.html
http://selalucintaindonesia.wordpress.com/
Jumat, 29 Juni 2012
Minggu, 03 Juni 2012
KELOMPOK DALAM ORGANISASI
KELOMPOK DALAM ORGANISASI
Kelompok
adalah kumpulan orang – orang yang bergaul / berinteraksi satu sama
lain secara teratur dalam suatu periode waktu serta menganggap diri
mereka saling bergantung dalam kaitannya dengan pencapaian satu tujuan
bersama atau lebih. Kumpulan dari orang – orang yang saling tidak
mengenal satu sama lain dalam suatu bus bukanlah suatu kelompok, namun
jika kumpulan dari orang – orang yang tidak saling mengenal itu
bergabung untuk beberapa hari daam situasi dimana mereka harus bekerja
sama agar dapat hidup dan tolong menolong, maka ikatan kelompok akan
cepat berkembang.
Kelompok Formal dan Informal
Kelompok
Formal ada dalam setiap organisasi. Kelompok formal adalah suatu suatu
sub unit organisasi resmi yang didirikan dengan anggaran dasar
organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Kelompok kerja, panitia,
departemen kecil. Semuanya merupakan contoh kelompok formal. Dalam
kelompok formal, tujuan, peraturan – peraturan, keanggotaan dan pemiihan
pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi ini.
Kelompok
informal juga dapat ditemukan dalam setiap organisasi. Kelompok-
kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang
ditetapkan secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur
yang relatif berkuasa atau dominan dalam organisasi. Kelompok informal
biasanya terbentuk bila orang – orang bekerja saing berdekatan satu sama
lain atau sering bergaul dalam pekerjaannya.
Pengaruh Sosial dalam Kelompok
Kelompok
dapat mempengaruhi perilaku anggotanya secara langsung dengan cara
penekanan sosial. Perilaku penyesuaian pada norma – norma kelompok
dikenal sebagai kepatuhan.
Kelompok
juga dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan seseorang. Bila anggota
kelompok seringali berkumpul dan mereka bergantung satu sama lain, maka
mereka cenderung mengembangkan sikap dan keyakinan yang sama. Lebih –
lebih bila seseorang merasa memiliki kelompok serta mengidentifikasikan
diri dengannya cenderung menerima nilai – nilai serta norma – norma
kelompok acuan tersebut. Dengan mempengaruhi sikap dan keyakinan
anggotanya, kelompok secara tidak langsung mempengaruhi perilaku
anggotanya karena perilaku seseorang cenderung konsisten dengan sikapnya
jika tidak terdapat penekanan sosial yang kuat untuk bertindak lain.
Jadi, kelompok mempunyai dua sumber pengaruh, yaitu pengaruh langsung
dari penekanan sosial dan pengaruh tidak langsung dengan bujukan sikap.
sumber :
Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia
PERAN INDIVIDU DALAM KELOMPOK
Perilaku
individu akan memotivasi seseorang untuk memenuhi tingkaat kebutuhan
individu yang tertinggi, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri. Kebutuhan
ini untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dengan memaksimumkan
pemanfaatan kemampuan, keahlian, dan potensi seseorang secara penuh.
Akan tetapi, sebuah organisasi tidak dapat melepaskan begitu saja dari
kebutuhan dasar manusia.
Proses untuk memenuhi kebutuhan perwujudan diri dilakukan dengan mengefektifkan kinerja sehingga tercapai sebuah prestasi yang tinggi.
Proses untuk memenuhi kebutuhan perwujudan diri dilakukan dengan mengefektifkan kinerja sehingga tercapai sebuah prestasi yang tinggi.
Apabila
seorang karyawan dapat memotivasi dirinya untuk memaksimalkan potensi
tersebut dan merancang strategi untuk mencapai efektivitas kinerja
secara pribadi, tentunya dia akan mengefektivitaskan kelompok dan
mengarah kepada efektivitas organisasi.
Sebuah
organisasi besar yang dapat dikatakan sukses dalam menjalankan sebuah
proses produksi dan jasa, tentunya tidak lepas dari kepiawaian dari
manajer atau pimpinan puncak yang mendesain organisasi tersebut ke arah
sebuah keefektifan kinerja denga mempertimbangkan unsur – unsur dan
potensi- potensi yang dimiliki oleh individu – individu tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)