Senin, 12 November 2012

PARAGRAF



PARAGRAF
1.Pengertian paragraph
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.

A.     Koherensi
syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf adalah bahwa paragraf tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan (Keraf, 1980:75).
Kepaduan bergantung dari penyusunan detil-detil dan gagasan-gagasan sekian macam sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah hubungan antar bgaian-bagian tersebut. Jika sebuah paragraf tidak memliki kepaduan, maka pembaca seolah-olah hanya menghadapi suatu kelompok kalimat yang masing-masing berdiri lepas dari yang lain, masing-masing dengan gagasannya sendiri, bukan suatu uraian yang integral.
Pendeknya sebuah paragraf ang tidak memiliki kepaduan yang baik, akan menghadapkan pembaca dengn loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan, menghadapkan pembaca dengan urutan waktu dan fakta yang tidak teratur, atau pengembangan gagasan utamanya dengan perincian yang tidak logis dan tidak lagi berorientasi kepada pokok uatama tadi.
Dengan demikian kalimat-kalimat dalam paragraf bukanlah kalimat-kalimat yang dapat berdiri sendiri. Kalimat-kalimat tersebut harus mempunyai hubungan timbal balik, artinya kalimat pertama berhubungan dengan kalimat kedua, kalimat kedua berhubungan dengan kalimat ketiga, demikian seterusnya. Koherensi suatu paragraf dapat ditunjukkan oleh.
a. Pengulangan kata/kelompok kata kunci atau disebut repetisi
b. Penggantian kata/kelompok kata atau subtitusi
c. Pengulangan kata/kelompok kata atau transisi
d. Hubungan implisit atau penghilangan kata/kelompok kata tertentu atau ellipsis
Berikut ini dikemukakan kata-kata atau frase transisi, seperti dikemukakan oleh Keraf (1980:80-81).
a. Hubungan yang menyatakan tambah terhadap sesuatu yang telah disebut, misalnya: lebih lagi, tambahan, lagi pula, selanjutnya, di damping itu, akhirnya, dan sebagainya.
b. Hubungan yang menyatakan pertentangan, misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun juga, sebaliknya, walaupun, demikian, biarpun, meskipun.
c. Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: sama halnya, seperti, dalam hal yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana.
d. Hubungan yang menyatakan akibat, misalnya; sebab itu, oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, maka, akibatnya, karena itu.
e. Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: untuk maksud itu, untuk maksud tertentu, untuk maksud tersebut, supaya.
f. Hubungan yang menyatakan singkatan, misalnya contoh intensifikasi: singkatnya, ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, dengan kata lain, yakni, yaitu, sesungguhnya.
g. Hubungan yang menyatkn waktu, misalnya: sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah, kemudian.
h. Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di situ, dekat, di seberang, berdekatan dengan, berdampingan dengan.
Contoh paragraf menggunakan transisi yang benar.
Perkuliahan bahasa Indonesia sering dapat membosankan, sehingga tidak dapat perhatian sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan bahwa kuliah yang disajikan dosen sebenarnya merupakan masalah yang sudah diketahui mahasiswa, atau merupakan masalah yang tidak diperlukan mahasiswa. Di samping itu mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa Indonesia sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar atau sekurang-kurangnya sudah mempelajari bahasa Indonesia selama dua belas tahun, merasa sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia. Akibatnya memilih atau menentukan bahan kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa merupakan kesulitan tersendiri bagi para pengajar.
Perhatikan kata atau frase transisi yang digunakan (digarisbawahi) menatakan hubungan kalimat. Tanpa menggunakan frase transisi ini tulisan di atas akan terpotong-potong dan hubungan antar kalimat tidak jelas
B.     Kesatuan
C.     Yang dimaksud dengan kesatuan (unity) adalah bahwa paragraf tersebut harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa saja hanya memuat satu hal saja. Sebuah alinea yang mempunyai kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah bersama-sama digerakkan untuk menunjang maksud tunggal. Maksud tungggal itulah yang ingin disampaikan penulis dalam alinea itu (Keraf, 1980:67).
D.    Jadi kesatuan atau unity di sini bukan berarti satu atau singkat kalimatnya, melainkan berarti kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf tersebut menyatu untuk mendukung pikiran utama sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh. Contoh paragraf yang memenuhi persyaratan kesatuan.
E.     Masalah mahasiswa di Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit untuk sepenuhnya memusatkan perhatian pada studi mereka. Kebanyakan dari mereka adalah pemuda-pemuda dari keluarga biasa yang kurang mampu. Para mahasiswa itu pun mencari pekerjaan. Oleh karena itu selama belajar mereka kadang-kadang terganggu oleh keadaan ekonomi.
Unsur-unsur paragraph atau alinea
3.UNSUR-UNSUR PARAGRAF(ALINEA).
UNSUR-UNSUR PARAGRAF:
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama atau pikiran utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf.
3. Kalimat penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
4. Judul (kepala karangan).
*Syarat suatu judul:
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik
**Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokok, alinea terbagi dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.
TUJUAN PARAGRAF
Tujuan paragraf adalah untuk memberikan kketerangan ,penjelasan,atau informasi sejelas-jelasnya untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca paragraf juga sering disebut sebagai sebuah paparan.
MACAM-MACAM PARAGRAF ATAU ALINEA
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,dapat ditentukan jenis alinea yang akan dibuat.
1. Alinea deduktif
Apabila ide pokok di tempatkan pada bagian awal alinea,maka alinea ini disebut deduktif.
2. Alinea induktif
Apabila ide pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif.
3. Alinea campuran
Alinea yang ide pokoknya secara simultan ditempatkan pada bagian awal dan akhir disebut alinea campuran.Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir merupakan pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal.
4. Alinea deskriptif
Pada jenis alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang membangun alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya.ide pokoknya merupakan kesimpulan tersirat yang tidak dicantumkan pada alinea tersebut.jadi,ide pokok disini tidak dinyatakan secara eksplisit.

Jenis alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan ide dan alat Bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan ide.jenis alinera tersebut adalah :
1. Alinea definisi
2. Alinea contoh
3. Alinea perbandingan
4. Alinea analogi
5. Alinea klimaks atau induktif
6. Alinea anti klimaks atau deduktif
7. Alinea campuran
8. Alinea sebab akibat
9. Alinea proses
10. Alinea deskriptif



Isi/Tujuan
1. Paragraf Narasi ( Menceritakan )
Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.

Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.

Contoh Paragraf Narasi :
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2. Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.

Contoh Paragraf Deskripsi :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
3. Paragraf Persuasi ( Mengajak )
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.

Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.

Contoh Paragraf Persuasi :
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.
4. Paragraf Argumentasi ( Pendapat )
Paragraf Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.

Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.

Contoh Paragraf Argumentasi :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
5. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.

Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata "adalah" dan merupakan informasi.

Contoh Paragraf Eksposisi :

Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

Nah, gimana Macam-Macam Paragraf dan contohnya diatas? Kalau masih bingung saya punya cara mudah untuk membedakan macam-macam paragraf diatas, cara ini diajarkan oleh Guru Bahasa Indonesia saya waktu di SMA. Begini kata beliau "Inget aja inti-inti dari jenis paragraf tersebut yaitu Narasi (Menceritakan), Deskripsi (Menggambarkan), Persuasi (Mengajak), Argumentasi (Pendapat), dan Eksposisi (Menjelaskan)".
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar